INSERSI: dr
Rameshdo Yuanda, SpU. Sedang memasang DJ Stent di kamar Operasi RS Al Huda
Genteng. Insert: gambar DJ Stent yang sudah di Insersi.
DJ STENT Bisa Dilayani di RS Al Huda
Tidak
perlu Dirujuk Lagi ke Surabaya
genteng - RS
Al Huda Genteng Banyuwangi menambah satu layanan lagi yang bisa dinikmati
masyarakat, yakni berupa Prosedur
Double J (DJ) Stent. Layanan ini diperuntukkan
bagi pasien yang mengalami sumbatan
atau penyempitan saluran kencing yang bisa mengakibatkan meningkatnya creatinin
atau penurunan fungsi ginjal, bahkan gagal ginjal.
Menurut dr. Suryadinata,
Manajer Pelayanan Medis RS Al Huda, selama ini penanganan kasus sumbatan dengan DJ stent ini harus dirujuk ke Surabaya maupun RS di kota lain. Dengan adanya layanan di RS Al Huda ini, kata dia, akan menjadi
solusi terbaik bagi masyarakat Banyuwangi dan sekitarnya yang mengalami penyumbatan maupun penyempitan saluran kencing karena
batu, infeksi, maupun sebab lain. “Tentu saja ini akan
mempercepat penanganan pasien dan bisa menekan biaya perawatan yang harus
dikeluarkan,” ujarnya
Terpisah, dr. Rameshdo
Yuanda SpU, dokter Spesialis Urologi RSAH menambahkan, Dj stent adalah suatu selang khusus yang bentuknya mirip huruf J. Alat
ini dipasang
di ureter, satu ekornya berada di sistem pelvikokaliks (ginjal)
dan satu lagi di kandung kemih.
Fungsi alat ini untuk mengalirkan urin langsung dari ginjal ke kandung kemih.
“Jadi merupakan tindakan by pass untuk mengistirahatkan ginjal
maupun ureter setelah adanya tindakan operasi ginjal, maupun adanya obstruksi
atau sumbatan di ginjal atau di ureter,” tuturnya.
Dijelaskan, prosedur ini biasanya dilakukan pada kasus dimana terapi
definitif belum bisa atau tidak mungkin dilakukan karena adanya penurunan
fungsi ginjal. “Atau
sebagai terapi definitif pada kasus pembengkakan ginjal (hydronephrosis)
yang disebabkan kanker mulut rahim (ca cerviks),”
paparnya.
Lebih lanjut dikatakan,
sebenarnya indikasi pemasangan DJ
stent ini sangat luas, saat menyambung ureter yang
terputus. “Saat tindakan pemecahan batu ureter atau ureterolitotripsi (URS) lapisan dalam ureter terluka,” paparnya. Setelah operasi URS batu ureter distal, lanjut
dia, dikhawatirkan muara ureter bengkak, sehingga urin tidak dapat keluar.
Masih menurut dr Rameshdo Yuanda, DJ
stent berfungsi agar setelah dipasang penyempitan tersebut menjadi longgar. “Prinsipnya ini merupakan tindakan bypass.
Agar ginjal dan ureter bisa istirahat sehingga bisa terhindar dari risiko
fatal, penurunan fungsi ginjal atau bahkan gagal ginjal,” tegas spesialis alumnus Universitas Airlangga
ini. (RSAH)
No comments:
Post a Comment